Selamat Datang di

Artikel Inspirasi

Sumber informasi Anda Seputar gaya hidup
dan dunia perlindungan

img-vector
5 Cara Mudah Mengajarkan Literasi Keuangan Pada Anak

5 Cara Mudah Mengajarkan Literasi Keuangan Pada Anak
11 Juni 2020

pengenalan terhadap pengetahuan literasi keuangan sejak dini akan membuat anak-anak terbiasa mengelola keuangan dengan baik dan benar di masa yang akan datang.

Pendidikan literasi keuangan pada anak bukan sekadar pada pengenalan uang, namun lebih jauh yaitu konsep tentang pengenalan pengelolaan keuangan secara bijak dan mampu mengontrol pengeluaran keuangan dengan membedakan mana yang menjadi kebutuhan dan mana yang hanya keinginan.
Dikutip dari kemdikbud.go.id, pengenalan terhadap pengetahuan literasi keuangan sejak dini akan membuat anak-anak terbiasa mengelola keuangan dengan baik dan benar di masa yang akan datang.
Lalu, bagaimana caranya mengajarkan literasi keuangan pada anak? Berikut jawabannya.

Cara Mudah Mengajarkan Literasi Keuangan Pada Anak

Mengajak diskusi lebih jauh tentang keuangan

Bila anak sudah mulai bersekolah, ajak anak berpikir kritis. Mulailah dengan menjelaskan pada anak tentang bedanya kebutuhan dan keinginan. Lalu ajak anak berpikir bagaimana menemukan hubungan antara menghasilkan, membelanjakan, menyimpan dan mendonasikan uang.
Anda juga bisa memberi contoh pada anak dengan menunjukkan catatan pengeluaran dan pemasukan keuangan keluarga yang Anda buat setiap bulan. Tidak usah rumit-rumit. Jelaskan saja sesuai dengan usia dan kemampuan pemahaman anak.
 

Ajari Cara Menabung

Setelah berdiskusi, cobalah untuk membelikan anak celengan untuk mereka menabung. Ajari kepada mereka bagaimana caranya menabung. Mulai dari berhemat, menunda keinginan hingga membeli barang yang dibutuhkan dari hasil tabungan mereka sendiri. Dari hal ini, anak secara tidak langsung dapat memahami bagaimana caranya menabung dan memanfaatkan uang tabungan dengan bijak.
 

Kenalkan dengan kegiatan yang menghasilkan uang

Bila Anda punya usaha atau bisnis, jangan ragu untuk melibatkan anak dalam prosesnya. Misalnya, meminta anak Anda membantu menyerahkan barang dagangan pada pembeli atau menghitung bersama uang hasil dagangan hari ini.
Bila Anda seorang karyawan, jelaskan kepada anak bahwa Anda mendapat gaji dari perusahaan setiap bulan sebagai penghargaan akan kerja keras Anda.
 

Berikan kesempatan kepada anak untuk menghasilkan uang sendiri

Bila anak Anda sudah membantu Anda dalam pekerjaan, berilah mereka komisi berdasarkan pekerjaan yang mereka lakukan. Misalnya membuang sampah, membersihkan kamar, menyapu, dan sebagainya.
Konsep ini akan membantu anak Anda memahami bahwa uang itu dapat diperoleh dari hasil kerja keras.
 

Mengajarkan Konsekuensi

Beranjak menginjak usia 6 tahun, anak mulai dapat memahami tentang konsekuensi. Pada usia ini, anak sudah harus bisa mengambil keputusan dan memahami kemungkinan sebab-akibat. Misalnya, jika ia ingin membeli video game, jelaskan kepadanya bahwa ia tidak punya uang lagi untuk membeli sepatu baru. Begitu pula sebaliknya. Jadi, ajarkan mereka untuk melakukan pertimbangan baik-baik, mana yang lebih mereka butuhkan.
 
Sumber: kumparan.com, finansialku.com dan popmama.com